Friday, April 24, 2015

TUGAS 5

3 Pelaku Ekonomi Mikro :
1. Rumah Tangga Keluarga/ Rumah Tangga Konsumsi
- Rumah Tangga Konsumsi merupakan pelaku kegiatan ekonomi yang menyediakan faktor-faktor produksi kepada pelaku kegiatan ekonomi lain. Penyediaan faktor produksi tersebut dimaksudkan guna mendapatkan uang agar dapat memenuhi kebutuhannya. Adapun cara yang dilakukan agar uang tersebut diperoleh adalah sebagai berikut :
a. Menawarkan tanah (alam) yang dimiliki kepada pihak lain untuk menerima balas jasa yang disebut dengan sewa.
b. Menawarkan sumber tenaga kerja atau sumber daya manusia untuk mendapatkan balas jasa yang disebut dengan upah atau gaji.
c. Menawarkan modal yang dimiliki untuk mendapatkan bunga sebagai balas jasa.
d. Menawarkan keahlian atau memakai keahlian yang dimiliki dan balas jasa yang diterima disebut bagian keuntungan atau laba dari perusahaan yang bersangkutan.

2. Rumah Tangga Perusahaan
-Rumah Tangga Perusahaan berperan untuk melakukan kegiatan produksi maupun distribusi dalam kegiatan ekonomi. Kegiatan yang dilakukan oleh kelompok rumah tangga perusahaan meliputi :
a. Melakukan kegiatan produksi barang dan jasa, dengan cara mengolah faktor produksi yang diterima dari rumah tangga konsumen.
b. Membayar imbalan atas penggunaan faktor produksi.
c. Menjual hasil produksi kepada rumah tangga konsumen.
d. Menerima pembayaran atas penjualan barang dan jasa.

3. Rumah Tangga Pemerintah
Pemerintah menjalankan kegiatan ekonomi dengan motif sosial (social economy), yaitu mencari penghasilan untuk kepentingan umum. Aktivitas pemerintah dalam kegiatan ekonomi adalah sebagai berikut :
a. Mengeluarkan undang-undang, peraturan dan kebijakan yang bertujuan mengumpulkan dana dari masyarakat, misalnya pajak.
b. Membelanjakan penerimaan negara untuk membeli berbagai kebutuhan pemerintah termasuk menyiapkan sarana dan prasarana yang menyangkut kegiatan umum (public goods).
c. Melakukan kegiatan ekonomi langsung dibawah BUMN.
d. menjalin hubungan ekonomi dengan negara lain.

4 Pelaku Ekonomi Makro :
1. Rumah Tangga Konsumsi
-Menyediakan faktor-faktor produksi seperti SDA, skill, jasa/tenaga kerja, maupun modal yang disalurkan melalui pasar tenaga kerja dan pasar uang.
2. Rumah Tangga Produksi
-Memproduksi barang dan jasa dengan semua faktor-faktor produksi yang diperlukannya (SDA, jasa/tenaga kerja, skill dan modal)
3. Pemerintah
-Mengaturkegiaan ekonomi di Indonesia. Salah satunya adalah mengatur kebijakan-kebijakan dalam pasar, produsen dan konsumen.
4. Dunia Internasional
-Dalam kegiatan ekonomi negara-negara lain mempunyai peran sebagai penyedia kebutuhan barang impor (supplier) di pasar barang dan membeli hasil-hasil ekspor dari negara kita. Negara-negara lain juga masuk ke dalam pasar uang dalam negeri sebagai penyalur uang (devisa) dari luar negeri (sebagai supplier dana) dan sebagai peminta kredit dan uang kartal rupiah untuk kebutuhan cabang-cabang mereka (sebagai penghubung pasar uang dalam negeri dan luar negeri)


(Arus Ekonomi Mikro)



(Arus Ekonomi Makro) 



Sistem Ekonomi adalah hal yang sangat penting bagi suatu negara, berhubung sistem ekonomi mengatur kehidupan ekonomi suatu negara untuk menjadikan negara tersebut menjadi lebih baik. Menurut saya, sistem ekonomi yang paling baik untuk negara Indonesia adalah sistem ekonomi yang saat ini diberlakukan, yaitu sistem ekonomi Pancasila(campuran).  Karena, apabila Indonesia menerapkan sistem ekonomi kapitalisme murni, akan terjadi nya perbedaan yang sangat besar antara orang-orang yang memiliki modal dan orang yang berada di bawah garis kemiskinan. menerapkan kapitalisme murni di Indonesia, akan membuat orang-orang yang berada di bawah garis kemiskinan menjadi semakin miskin.
Sistem ekonomi komunis murni juga tidak dapat diterapkan di Indonesia. Sistem ekonomi komunis berarti semua hal ditangani oleh pemerintah, namun tidak baik apabila semua hal ditangani oleh pemerintah saja, karena lebih baik apabila perekonomian diserahkan kepada pasar dan juga pemerintah(campuran).


Sumber :
http://ekonomikro.blogspot.com/2010/09/pelaku-kegiatan-ekonomi.html
http://www.academia.edu/9420500/Pelaku_Ekonomi_Makro

Tuesday, April 14, 2015

TUGAS 4

Inflasi adalah suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-menerus berkaitan dengan mekanisme pasar yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain, konsumsi masyarakat yang menikat, berlebihnya likuiditas di pasar yang memicu konsumsi atau bahkan spekulasi, sampai termasuk juga akibat adanya ketidaklancaran distribusi barang. Dengan kata lain, inflasi juga merupakan proses menurunnya nilai mata uang secara kontinu. Inflasi adalah proses dari suatu peristiwa, bukan tinggi rendahnya harga. (wikipedia.org)

Inflasi tidak selalu menyebabkan kerugian dalam suatu perekonomian, apabila inflasi itu ringan,  justru mempunyai pengaruh yang positif dalam arti dalam mendorong perekonomian lebih baik, yaitu meningkatkan pendapatan nasional. Namun apabila suatu negara telah memasuki masa inflasi yang parah dan tak terkendali, keadaan perekonomian akan menjadi kacau, produsen akan menaikkan harga jauh melebihi harga normal.
Walaupun memang ada pihak-pihak yang dirugikan, seperti konsumen yang harus membayar lebih mahal bila dibandingkan dengan sebelum terjadi inflasi. Namun sebaliknya produsen akan mendapatkan keuntungan lebih besar dan memperbanyak produksinya untuk mendapatkan keuntungan berlipatganda.

Faktor yang mempengaruhi investasi dalam perekonomian suatu negara:

1. Tingkat Suku Bunga
Tingkat bunga mempunyai pengaruh yang signifikan pada dorongan untuk berinvestasi. Pada kegiatan produksi, pengolahan barang-barang modal atau bahan baku produksi memerlukan modal (input) lain untuk menghasilkan output / barang final.

2. Kemajuan Teknologi
Kemajuan teknologi juga penting dalam akan meningkatkan efisiensi produksi dan mengurangi biaya produksi. Dengan kemajuan teknologi yang dimiliki oleh suatu negara akan memberikan peluang lebih besar pula untukdapat mendorong masuknya lebih banyak investasi.

3. Prospek Ekonomi Di Masa Datang
Tidak dapat dipungkiri, harapan untuk adanya suatu peningkatan aktivitas perekonomian di masa datang merupakan salah satu faktor penentu untuk para investor dalam melakukan atau tidaknya suatu investasi. Jika diperkirakan akan terjadi peningkatan aktivitas perekonomian di masa yang akan datang, maka investor kemungkinan besar tidak akan menyia-nyiakan peluang yang memungkinkan untuk meraih keuntungan lebih besar di masa yang datang.

4. Kestabilan Perekonomian Negara
Faktor ini merupakan pertimbangan yang  sangat penting bagi investor dalam menjamin kepastian mereka berinvestasi karena bila keadaan perekonomian yang stabil akan menguntungkan mereka disebabkan Karena terciptanya inevstasi yang  aman bagi investor. Menurut Kepala ekonom DBS Bank David Carbon, Indonesia saat ini menjadi salah satu Negara sasaran investasi yang ideal karena memiliki struktur perekonomian yang cenderung stabil.

5. Tingkat Pendapatan Nasional
 Tingkat pendapatan nasional yang tinggi akan memperbesar pendapatan masyarakat, sehingga akan  memperbesar permintaan terhadap barang dan jasa. Dengan demikian, keuntungan perusahaan akan  bertambah tinggi dan hal ini akan mendorong kegiatan investasi yang lebih banyak. Dalam jangka panjang,  apabila pendapatan nasional bertambah tinggi, maka investasi akan bertambah tinggi pula.

6. Tingkat Inflasi
Tingkat inflasi berpengaruh negatif pada tingkat investasi hal ini disebabkan karena tingkat inflasi yang tinggi  akan meningkatkan resiko proyek-proyek investasi dan dalam jangka panjang inflasi yang tinggi dapat  mengurangi rata-rata masa jatuh pinjam modal serta menimbulkan distrosi informasi tentang harga-harga  relatif. Disamping itu menurut Greene dan Pillanueva (1991), tingkat inflasi yang tinggi sering dinyatakan  sebagai ukuran ketidakstabilan roda ekonomi makro dan suatu ketidakmampuan pemerintah dalam  mengendalikan kebijakan ekonomi makro.

http://id.wikipedia.org/wiki/Inflasi
http://faradillauke.blogspot.com/2013/05/pengertian-dan-dampak-inflasi-terhadap.html
http://asefsururi.blogspot.com/2012/04/tugas-6-faktor-yang-mempengaruhi.html

Friday, April 10, 2015

TUGAS 3

Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan , pakaian , tempat berlindung, pendidikan, dan kesehatan. (Wikipedia)

Kemiskinan menurut para ahli :
Hall dan Midgley (2004:14), menyatakan kemiskinan dapat didefenisikan sebagai kondisi deprivasi materi dan sosial yang menyebabkan individu hidup di bawah standar kehidupan yang layak, atau kondisi di mana individu mengalami deprivasi relatif dibandingkan dengan individu yang lainnya dalam masyarakat

Menurut Friedmann, (1979: 101). kemiskinan didefenisikan sebagai ketidaksamaan kesempatan untuk mengakumulasikan basis kekuasaan sosial. Basis kekuasaan sosial meliputi (tidak terbatas pada) modal yang produktif atau assets (misalnya tanah, perumahan, peralatan, kesehatan, dan lainnya) sumber-sumber keuangan, organisasi sosial dan politik yang dapat digunakan untuk mencapai kepentingan bersama, jaringan social untuk memperoleh pekerjaan, barang-barang; pengetahuan, keterampilan yang memadai dan informasi yang berguna.

Syaifuddin (2007:32), membagi cara berpikir yang memandang kemiskinan sebagai gejala absolut; dan, sebagai gejala relatif. Cara berfikir (model) mengenai kemiskinan sebagai gejala absolut memandang kemiskinan sebagai kondisi serba berkekurangan materi, hanya memiliki sedikit atau bahkan tidak memiliki sarana untuk mendukung kehidupan sendiri. Cara pandang relativistik ini terdiri atas dua cara pandang, yakni cara pandang (model) kebudayaan, dan cara pandang (model) Structural.


Garis kemiskinan atau batas kemiskinan adalah tingkat minimum pendapatan yang dianggap perlu dipenuhi untuk memperoleh standar hidup yang mencukupi di suatu negara. (wikipedia)

 Penyebab dan Dampak Kemiskinan di Indonesia:
Penyebab Kemiskinan
Dampak
1.      Faktor Ekonomi
      Turunnya pertumbuhan ekonomi,akibat adanya inflasi,refresi dan sebagainya,menimbulkan kemiskinan ,sehingga kemiskinan relatif  dan absolut semakin bertambah.Kemiskinan akibat perekonomian dapat  diselesaikan diatasi dengan meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang baik dan merata.
      Disamping itu pertumbuhan ekonomi juga kelangkaan sumber-sumber daya ekonomi merupakan salah satu sebab timbulnya kemiskinan.
1.      Pengangguran
Karena kurangnya keterampilan, ilmu pengetahuan dan wawasan yang memadai untuk mencari pekerjaan.

2.      Kriminalitas
Karena sulitnya mencari pekerjaan/ penghasilan, banyak orang yang memutuskan untuk melakukan tindakan kriminal untuk memenuhi kebutuhannya. Tidak hanya menipu atau mencuri, tidak sedikit orang yang berani membunuh untuk mendapatkan uang.

3.      Putus sekolah
Karena tidak ada biaya untuk sekolah, banyak anak-anak yang putus sekolah dan memutuskan untuk membantu orang tua mereka bekerja dan banyak sekali anak-anak yang seharusnya sekolah,dapat kita temui sedang berjualan, meminta-minta ataupun mengamen.

4.      Buruknya generasi penerus
Karena banyak anak-anak yang terpaksa putus sekolah dan bekerja, adanya gangguan fisik, mental dan cara berpikir anak-anak tersebut dan hal ini akan memperpanjang rantai kemiskinan yang ada di Indonesia.

5.      Kesehatan sulit didapatkan
Karena kurangnya pemunenuhan gizi sehari-hari akibat kemiskinan, masyarakat sulit menjaga kesehatannya.


2.      Faktor Individual :
      Terkait dengan aspek patalogi, termasuk kondisi fisik dan psikologis di miskin.
      Orang yang menjadi miskin karena adanya kecacatan pribadi,dalam arti fisik,mental(attitude),malas,tidak jujur,merasa terasing sehingga mereka tidak dapat mencari pekerjaan.
3.       Faktor Sosial :
       Kondisi-kondisi lingkungan sosial  yang menjebak orang menjadi miskin. Misalnya terdapat deskriminasi ,berdasarkan usia,gender,etnis,yang menyebabkan orang menjadi miskin. Termasuk dalam faktor ini ialah kondisi sosial keluarga si miskin yang biasanya menyebabkan kemiskinan antar generasi.
4.      Faktor Kultural
      Kondisi atau kualitas budaya yang menyebabkan kemiskinan. Faktor ini secara khusus sering menunjuk konsep “kemiskinan kultural” atau budaya kemiskinan.
      Kebudayaan kemiskinan merupakan ciri dari suatu negara miskin .
5.      Faktor Struktural
      Menunjuk pada struktur atau sistem yang tidak adil ,tidak sensitif,dan tidak accessible  sehingga menyebabkan seseorang atau sekelompok orang menjadi miskin.


Pendapat saya untuk mengatasi kemiskinan ialah :
a.  Memperbanyak lapangan pekerjaan yang dapat menampung banyak tenaga kerja.
b. Bantuan pemerintah untuk memberikan pendidikan gratis.
c. Memberi perhatian khusus bagi orang-orang yang berada di perdesaan.
d. Melaksanakan pelatihan yang dapat meningkatkan keterampilan masyarakat.
e. Memberikan bantuan tunai bagi masyarakat yang sangat membutuhkan.
f . Menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok, seperti beras.
g. Menghilangkan korupsi, agar apa yang seharusnya tersalurkan bagi masyarakat diberikan kepada yang membutuhkan.

Sumber :
http://globallavebookx.blogspot.com/2014/11/karakteristik-model-dan-implementasi_32.html
id.wikipedia.org/wiki/kemiskinan




Kode Etik Profesi Akuntansi

Sebelum membahas lebih jauh mengenai kode etik profesi akuntansi, apa itu kode etik ? Kode etik adalah suatu sistem norma, nilai & jug...